Iklan

iklan

Iklan

,

Iklan

Pelecehan Seksual di DKI Jakarta Meningkat, Muncul Rencana Angkot Khusus Perempuan

15 Jul 2022, 05:54 WIB Last Updated 2022-07-14T22:54:50Z



TVBERITANEWS.COM, JAKARTA - Angka kasus pelecehan seksual di DKI Jakarta termasuk di dalam angkot mengalami peningkatan.

Kini muncul rencana angkot khusus perempuan sebagai upaya mencegah maraknya pelecehan seksual.

Tak tinggal tiam atas maraknya kasus pelecehan seksual, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria melakukan sidak keamanan di angkot.

Ahmad Riza Patria memilih melakukan edukasi pencegahan pelecehan seksual pada para penumpang dan sopir angkot.

Ini setelah rencana kebijakan pemisahan penumpang pria dan wanita di angkot dibatalkan. 


Dukung Angkot Khusus Perempuan 


Kasus pelecehan seksual pada transportasi umum di wilayah Jakarta meningkat dalam dua tahun terakhir.


Terdapat 15 kasus pelecehan seksual yang terjadi pada rentang Januari- Juli 2022 dimana empat kasus di antaranya tersebut melibatkan perempuan sebagai korban.

Padahal di 2021, hanya ada tujuh kasus pelecehan seksual yang terjadi di transportasi publik.

Sebagai organisasi perempuan, Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) DKI Jakarta sangat prihatin atas kejadian asusila tersebut.


"Makanya kami berharap peran serta dari orangtua, sekolah, pemerintahan untuk terus mengedukasi anak-anak. Kemudian, agar lebih waspada dalam menghadapi itu semua (pelecehan seksual)," kata Ketua BKOW DKI Jakarta, Ellisa Sumarlin di Balaikota DKI Jakarta, Jakarta Pusat pada Rabu (14/7/2022).

Lebih lanjut, BKOW DKI Jakarta sangat mendukung rencana angkutan umum khusus perempuan.


Terlebih, istri Wagub DKI Jakarta Riza Patria ini pernah merasakan langsung berdesak-desakan di angkutan umum.


"Ya saya turut mendukung ya kalau bisa itu benar-benar dilaksanakan," tukasnya.


Kasus Pelecehan Seksual pada Tempat Umum Termasuk Angkot di DKI Naik 2 Kali Lipat


Gawat angka kasus pelecehan seksual di DKI Jakarta mengalami peningkatan.


Data soal peningkatan angka kasus pelecehan seksual ini diungkap oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.


Ahmad Riza Patria menjelaskan Pemprov DKI Jakarta menerima adanya 8 kasus pelecehan seksual di tempat umum, termasuk di transportasi umum pada tahun 2020 lalu.


Kemudian di tahun 2021 menurun, angkanya tercatat hanya ada 7 kasus pelecehan seksual di tempat umum di Jakarta.


Di tahun ini, kasus tersebut kembali naik. Parahnya, sudah dua kali lipat meski baru menginjak pertengahan tahun.


"Namun demikian ada peningkatan kasus pelecehan seksual di tahun 2020 itu 8. (Tahun) 2021 itu 7. (Tahun) 2022 itu 15 baru Januari sampai Juli," ungkap Ahmad Riza Patria di Tebet, Rabu (13/7/2022).


"Ada peningkatan yang signifikan pelecehan seksual di Jakarta menurut laporan dari P2TP2A yaitu pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan anak," tambahnya


Peningkatan ini pun tak hanya terjadi di Ibu Kota.


Di tingkat nasional, kasus pelecehan seksual pun turut meningkat.


Pada tahun 2021, kata Ahmad Riza Patria, ada 8.730 pelecehan seksual di seluruh Indonesia.


"Ada peningkatan terkait pelecehan seksual, di Januari 2022 saja sudah 797 baru satu bulan," kata dia.


"Untuk itu kami ingin mengajak seluruh warga Jakarta untuk lebih berhati-hati dan berani melaporkan apabila ada pelecehan seksual laporkan ke pos call center 112 atau pos layanan P2TP2A yaitu 081317617622 warga harus berani melaporkan," lanjutnya.


Oleh sebab itu, Pemprov DKI Jakarta menyediakan sekiranya sebanyak 86 tenaga ahli di bidang konseling, psikolog dan lain sebagainya untuk membantu masyarakat.


Terutama memberikan bimbingan kepada warga untuk menekan angka pelecehan seksual maupun kasus lainnya.

Pengamat transportasi Cecep Handoko mengapresiasi langkah Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta yang membatalkan penerapan pemisahan tempat duduk penumpang pria dan wanita di angkutan kota (angkot).


"Kami mengeapresiasi kebijakan pembatalan pemisahan tempat duduk pria dan wanita di angkot tersebut. Ini penting menjadi catatan," kata Ceko, sapaannya, dalam keterangan yang diterima, Kamis (14/7/2022).


Ia menilai kebijakan untuk memisahkan tempat duduk pria dan wanita di angkot tak efektif mencegah pelecehan seksual.


Menurut Ceko, langkah Dishub DKI dengan memperkuat dan memperketat kebijakan dengan membentuk Pos Sahabat Perempuan dan Anak (Pos SAPA) pada moda transportasi yang dilengkapi dengan nomor aduan 112 bisa menjadi solusi.


"Penguatan kebijakan yang sudah ada diperkuat, sehingga ruang terjadinya pelecehan seksual di ruang publik semakin sempit," ujar dia.


Kebijakan Pemisah Pria dan Wanita di Angkot Batal, Wagub DKI Pilih Jalankan Upaya Pencegahan Pelecehan


Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membeberkan alasan pembatalan rencana kebijakan pemisahan penumpang pria dan wanita di dalam angkutan kota atau angkot.


Padahal beberapa waktu lalu, rencana ini sempat diungkapkan oleh Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo guna meminimalisir kasus pelecehan seksual di angkot.


Ahmad Riza Patria membenarkan bila rencana kebijakan tersebut memang belum bisa diimplementasikan untuk saat ini.


Sehingga pihaknya memilih untuk melakukan upaya pencegahan lebih dulu.


"Jadi memang beberapa upaya kita lakukan. Tadi yang pertama saya sampaikan bahwa kita melakukan mitigasi, sosialisasi, menyiapkan pos-pos SAPA, mendorong para perempuan anak berani melapor, dan mengajak sopir angkot, semua warga untuk berani menghadapinya bersama, tidak perlu takut," katanya saat melakukan peninjauan keamanan angkot di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (13/7/2022).


Gaya wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan langsung keamanan di angkot dengan berkomunikasi dengan penumpang hingga sopir angkot. Dia memilih mengutamakan pencegahan pelecehan seksual di angkot. Sementara itu rencana pemisahan penumpang pria dan wanita di dalam angkutan kota atau angkot dibatalkan.

Gaya wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan langsung keamanan di angkot dengan berkomunikasi dengan penumpang hingga sopir angkot. Dia memilih mengutamakan pencegahan pelecehan seksual di angkot. Sementara itu rencana pemisahan penumpang pria dan wanita di dalam angkutan kota atau angkot dibatalkan. (Kolase Tribunnews/TribunJakarta/Wartakotalive.com)

Pria yang akrab disapa Ariza ini pun tak menampik bila upaya pencegahan kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan dan anak yang disebutkannya telah diterapkan lebih dulu pada sejumlah moda transportasi seperti Transjakarta, LRT dan MRT.


Oleh sebab itu, upaya pencegahan ini pun diperlebar dan menyasar untuk angkot dengan merencanakan ketersediaan berbagai macam fasilitas penunjang.


"Yang kedua kami menyiapkan call center stiker 112 termasuk ini nomor pos pelayanan tadi. Ketiga kami juga melakukan pelatihan bagi sopir-sopir, termasuk yang keempat nanti akan disiapkan juga ke depan dalam kajian ini akan ada CCTV. Selama inikan ada di trans nanti diangkot juga sebagai dipertimbangkan akan diupayakan," pungkasnya.


Sebagai informasi, Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah membatalkan rencana pemisahan penumpang pria dan wanita di dalam angkutan kota atau angkot.


Pembatalan ini dipastikan oleh Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo.


"Dengan mempertimbangkan kondisi yang ada di dalam masyarakat, terhadap wacana pemisahan penumpang laki-laki dan perempuan di dalam angkot saat ini belum dapat dilaksanakan," katanya kepada awak media, Rabu (13/7/2022).


Anak buah Gubernur Anies Baswedan mengatakan perlunya melakukan mitigasi serta upaya-upaya atau regulasi yang komprehensif, guna meminimalisir atau bahkan meniadakan tindak pelecehan seksual yang kerap terjadi di angkot dan transportasi publik.


Oleh sebab itu, sebagai upaya pencegahan kekerasan dan pelecehan terhadap Perempuan dan Anak, Pemprov DKI Jakarta telah membentuk POS Sahabat Perempuan dan Anak (POS SAPA) di Moda Transportasi.


Di mana didalamnya dilengkapi dengan nomor aduan 112 dan petugas yang sudah terlatih dalam menangani kasus-kasus terkait.


"Fasilitas POS SAPA tersebut sudah terdapat di 23 halte Transjakarta, 13 stasiun MRT dan 6 stasiun LRT. Direncanakan ke depan POS SAPA akan terus ditambahkan termasuk menjangkau layanan angkot," lanjutnya.


Selain itu, pengemudi angkutan umum yang tergabung dalam Program Jaklingko sudah dibekali pendidikan dan pelatihan yang didalamnya memuat kurikulum layanan prima termasuk penanganan atau cara bertindak dalam menghadapi keadaan darurat melalui program Sertifikasi Pengemudi Angkutan Umum.


"Pemasangan CCTV diberbagai stasiun, halte, terminal dan kendaraan umum juga sedang dilakukan, untuk mendeteksi sekaligus mengurangi potensi gangguan tersebut. Bahkan, melalui Jaklingko, sistim ticketing terintegrasi akan melakukan penerapan konsep face recognition yang diyakini akan meningkatkan rasa nyaman para penumpang, terutama perempuan dan anak-anak," pungkasnya.


Buntut Pelecehan Seksual, Ahmad Riza Patria Sidak Angkot M 44 di Tebet


Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kawasan Stasiun Tebet, Jakarta Selatan pada Rabu (13/7/2022) sore.


Ia datang untuk mengecek kondisi sejumlah angkot M 44 yang ada di kawasan tersebut sekaligus memberi sosialisasi terkait pencegahan pelecehan seksual di dalam angkot kepada sopir dan penumpang.


Pasalnya, beberapa waktu lalu pelecehan seksual sempat terjadi di salah satu angkot tersebut.


Berdasarkan pantauan di lokasi, ia yang mengenakan seragam dinas warna putih tersebut tiba di kawasan Stasiun Tebet, tepatnya di pintu barat sekitar pukul 16.18 WIB.


Gaya wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan langsung keamanan di angkot dengan berkomunikasi dengan penumpang hingga sopir angkot. Dia memilih mengutamakan pencegahan pelecehan seksual di angkot. Sementara itu rencana pemisahan penumpang pria dan wanita di dalam angkutan kota atau angkot dibatalkan.

Gaya wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan langsung keamanan di angkot dengan berkomunikasi dengan penumpang hingga sopir angkot. Dia memilih mengutamakan pencegahan pelecehan seksual di angkot. Sementara itu rencana pemisahan penumpang pria dan wanita di dalam angkutan kota atau angkot dibatalkan. (Kolase Tribunnews/TribunJakarta/Wartakotalive.com)

Begitu tiba, Ahmad Riza Patria langsung menghampir angkot pertama yang menjadi tempat pelecehan seksual yang dilakukan seorang pria berkacamata terhadap wanita berinisial AF.


Untuk diketahui, AF dilecehkan dalam perjalanan ke tempat kerjanya dari Stasiun Tebet ke Kuningan, Jakarta Selatan, pada Senin (4/7/2022) sekitar pukul 08.00 WIB.


Tampak Ahmad Riza Patria menanyakan sejumlah pertanyaan kepada sopir angkot berinisial R yang saat itu tengah membawa penumpang, termasuk pelaku dan korban pelecehan seksual.


"Kejadiannya hari apa? Jam berapa? Disangkanya lagi ribut pacaran?," tanya Ahmad Riza Patria, pada Rabu sore. "Pas saya tanya pelaku, tangannya kan ke jaket tuh, keluarin dompet," sambung sopir angkot.


Ahmad Riza Patria kembali menegaskan kepada sopir angkot itu apakah bertanya langsung ke pelaku berkacama atau tidak.


"Bapak nanya ke pelaku langsung? Itu mobil berhenti? Setelah kejadian itu ribut, bapak berhenti Bapak nanya pelaku? Terus?," tanya Ahmad Riza Patria.


"Dari pelaku katanya mau ambil dompet, kesenggol," jawab sang sopir. "Si perempuannya bilang apa?," kata Ahmad Riza Patria.


"Perempuannya sudah turun," balas sopir angkot. "Korban sudah turun, bapak nanya ke pelaku? ok," timpal Ahmad Riza Patria.


Pelaku pelecehan seksual di angkot 44. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kawasan Stasiun Tebet, Jakarta Selatan pada Rabu (13/7/2022) sore. Ia datang untuk mengecek kondisi sejumlah angkot M 44 yang ada di kawasan tersebut sekaligus memberi sosialisasi terkait pencegahan pelecehan seksual di dalam angkot kepada sopir dan penumpang. Pasalnya, beberapa waktu lalu pelecehan seksual sempat terjadi di salah satu angkot tersebut.

Pelaku pelecehan seksual di angkot 44. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kawasan Stasiun Tebet, Jakarta Selatan pada Rabu (13/7/2022) sore. Ia datang untuk mengecek kondisi sejumlah angkot M 44 yang ada di kawasan tersebut sekaligus memberi sosialisasi terkait pencegahan pelecehan seksual di dalam angkot kepada sopir dan penumpang. Pasalnya, beberapa waktu lalu pelecehan seksual sempat terjadi di salah satu angkot tersebut. (Kolase Tribunnews/TribunJakarta)

Lebih lanjut, Ahmad Riza Patria mengimbau sang sopir jika kembali menemukan kasus serupa untuk segera melapor ke pihak berwajib.


"Laporkan ke Pemprov, ke Dishub. Supaya dibantu, enggak usah takut pak, ajak semua warga supaya tidak perlu takut begitu ya pak," ujarnya.


Setelah itu, Ahmad Riza Patria naik ke angkot tersebut untuk memberi sosialiasi kepada sejumlah penumpang yang ada di angkot pertama.


"Yang kejadian viral pelecehan seksual di angkot udah dengar? Jadi kalau ada kejadian seperti itu, ajak penumpang untuk segera melapor kepada aparat keamanan, kepada polisi, Dishub, Satpol PP," kata dia.


"Kami berupaya agar angkot aman, rapi, bersih. Semua warga bisa menggunakannya dengan baik. Kita ada pos, namanya Pos Sapa. Pos Sahabat Perempuan dan Anak. Bisa ditelpon di 112," ujarnya. (tribun network/thf/TribunJakarta.com/wartakotalive.com)

Sebagai informasi, belakangan viral di media sosial kasus pelecehan seksual yang terjadi di angkutan umum.


Teranyar, video viral beredar di media sosial sosok pria yang diduga melakukan pelecehan seksual di angkot jalur 44 dari Stasiun Tebet menuju Kuningan, Jakarta Selatan.


Dalam video tersebut, terdengar suara wanita yang tampak histeris dan mengaku baru saja mendapat tindakan pelecehan seksual dari seorang pria yang ada di video tersebut.


Polres Metro Jakarta Selatan terus memburu pelaku pelecehan seksual di angkot di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan Timur, Setiabudi, Jakarta Selatan.


Korban pelecehan seksual adalah penumpang wanita muda berinisial AF (21) yang diduga diraba bagian dadanya oleh pelaku saat perjalanan di Jalan HR Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Senin (4/7/2022).


Kasus ini telah dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan.


Polisi telah memeriksa dua orang yakni FA selaku saksi pelapor dan saksi sopir angkot.

Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Selatan AKP Mariana mengaku pihaknya belum mengetahui identitas pelaku.


Namun, ia mengatakan telah menyebar tim untuk memperluas area pencarian pelaku pelecehan.


"Kami sedang menyebarluaskan opsnal kami untuk melakukan upaya mengejar pelaku," kata Mariana saat dikonfirmasi, Sabtu (9/7/2022).


Mariana menjelaskan, polisi juga sedang mengumpulkan bukti lain guna memperkuat unsur pidana dalam kasus ini.


"Sebelumnya kami kumpulkan bukti-bukti dulu. Handphone (HP) korban sementara kami sita," ujar dia.


sumber : Tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan

iklan