Iklan

iklan

Iklan

,

Iklan

Krisis Kian Mengkhawatirkan, Warga Gaza Menjarah Gudang Bahan Makanan PBB

31 Okt 2023, 19:35 WIB Last Updated 2023-10-31T12:35:42Z

 



TVBERITANEWS.COM, JAKARTA - Ribuan warga Gaza, Palestina merangsek memasuki gudang bahan makanan milik badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Minggu, 29 Oktober 2023. Mereka mengambil gandum, tepung dan barang-barang kebutuhan pokok lainnya akibat putus asa, menurut badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA).

Salah satu gudang, yang terletak di Deir al-Balah di Gaza tengah, adalah tempat UNRWA menyimpan pasokan yang dikirim oleh konvoi kemanusiaan yang menyeberang ke Gaza dari Mesir. Rekaman dari Khan Younis di Gaza selatan menunjukkan para pria dengan panik membawa kotak-kotak dan tas-tas besar keluar dari gudang. Mereka mengangkatnya ke bahu dibawa dengan sepeda.

“Ini adalah tanda yang mengkhawatirkan bahwa ketertiban sipil mulai rusak setelah tiga minggu perang dan pengepungan ketat di Gaza,” kata Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) dalam sebuah pernyataan.

Juliette Touma, Direktur Komunikasi UNRWA, mengatakan pemandangan di gudang dan pusat distribusi menunjukkan masyarakat yang putus asa. “Ini merupakan indikasi bahwa masyarakat di Gaza telah mencapai titik puncaknya,” katanya. “Tingkat frustrasi dan keputusasaan sangat tinggi, dan orang-orang berada pada titik terendah dalam hal kesabaran, kemampuan mereka untuk mengambil lebih banyak.”

UNRWA menyediakan kebutuhan pokok di Gaza, dan banyak pengungsi Palestina berlindung di sekolah-sekolah UNRWA. Beberapa rumah sakit telah ditutup dan yang lainnya hampir tutup karena kekurangan bahan bakar.

“Persediaan bantuan di pasar hampir habis sementara kemanusiaan yang masuk ke Jalur Gaza dengan truk dari Mesir tidak mencukupi,” kata UNRWA.

“Kebutuhan masyarakat sangat besar, meskipun hanya untuk kelangsungan hidup dasar, sementara bantuan yang kami terima sangat sedikit dan tidak konsisten.”

Salah satu gudang yang dijarah terletak di Deir al-Balah, tempat UNRWA menyimpan pasokan dari konvoi kemanusiaan yang melintasi ke Gaza dari Mesir.

“Perpindahan besar-besaran masyarakat dari utara Jalur Gaza ke selatan telah memberikan tekanan besar pada komunitas tersebut, menambah beban lebih lanjut pada buruknya layanan publik. Beberapa keluarga menerima hingga 50 kerabat yang berlindung di satu rumah,” katanya.

Pasokan bantuan ke Gaza telah terhenti sejak Israel mulai membombardir daerah kantong Palestina yang berpenduduk padat. Israel melakukan serangan balasan ke Gaza setelah serbuan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Touma mengatakan UNRWA terpaksa mengurangi skala operasi kemanusiaannya di daerah kantong padat penduduk karena tidak dapat mendistribusikan bahan bakar ke beberapa fasilitas medis. Dia mengatakan UNRWA belum menerima pasokan tambahan apa pun pada hari Minggu.

“Persediaan tersebut sangat sedikit dan tidak sesuai dengan besarnya kebutuhan di lapangan,” katanya. “Kami meminta pasokan kemanusiaan yang standar dan teratur, termasuk bahan bakar, dan peningkatan jumlah truk dalam konvoi ini.”

UNRWA mengatakan kemampuannya untuk membantu masyarakat di Gaza telah melemah akibat serangan udara yang menewaskan puluhan stafnya dan membatasi pergerakan pasokan. “Lima puluh sembilan rekan di UNRWA tewas selama perang,” kata Touma.

“Ini hanya jumlah yang dapat diverifikasi dan dikonfirmasi oleh UNRWA. Sayangnya, jumlah rekan kerja yang terbunuh sebenarnya bisa lebih banyak lagi. Kami juga mendapat laporan mengenai orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan.” 

Sebelum konflik terjadi, organisasi tersebut telah mengatakan bahwa operasinya terancam karena kekurangan dana.***


(sumber : westjavatoday.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PASLON 01

PASLON 01

PASLON 02