TVBERITANEWS.COM, JAKARTA - Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer sempat membahas mengenai konflik Timur Tengah saat bertemu. Kedua negara menyerukan gencatan senjata di Gaza.
Hal tersebut tertuang dalam pernyataan bersama usai pertemuan Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer yang diunggah melalui website gov.uk.
"Mengenai konflik di Timur Tengah, kami menyampaikan keprihatinan kami yang sebesar-besarnya atas situasi kemanusiaan yang serius di Gaza, dan menyerukan gencatan senjata segera, pembebasan semua sandera, penyaluran bantuan kemanusiaan yang cepat dan tanpa hambatan, kepatuhan terhadap hukum humaniter internasional, dan de-eskalasi di semua pihak," demikian isi pernyataan bersama yang dilihat, Jumat (22/11/2024).
Keduanya menegaskan kembali komitmen terhadap solusi dua negara, dengan menekankan bahwa solusi tersebut tetap menjadi satu-satunya solusi jangka panjang yang layak di mana Negara Palestina dan Israel yang merdeka hidup berdampingan dalam damai dan aman.
"Kami selanjutnya sepakat bahwa instalasi nuklir harus diizinkan beroperasi dengan aman dan terjamin sesuai dengan prinsip-prinsip IAEA bahwa keamanan pangan global yang tidak terputus memerlukan navigasi komersial yang bebas, penuh, dan aman, bahwa semua tawanan perang harus dibebaskan sesuai dengan hukum internasional," jelasnya.
Selain itu, keduanya juga menyampaikan seruan untuk de-eskalasi konflik di Lebanon dan mendesak penyelesaian yang damai dan diplomatis. Inggris menyampaikan penghargaannya atas peran Indonesia dalam misi penjaga perdamaian Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL).
"Kami menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk memastikan perlindungan personel UNIFIL dan keamanan gedung PBB," ucapnya.
Untuk diketahui, pernyataan bersama tersebut berisikan tentang Kemitraan Strategis baru antara RI dan Inggris. Pernyataan bersama menandai 75 tahun hubungan bilateral kedua negara tersebut.
Secara keseluruhan, terdapat tiga bidang kemitraan strategis Inggris-Indonesia yang baru yaitu Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan manusia yang berkelanjutan, Pertahanan dan kebijakan luar negeri, serta Perubahan Iklim, transisi energi, dan pembangunan berkelanjutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar